Don't Say I Hate

Don't Say I Hate | Kalau ditanya, ‘pelajaran apa yang paling kamu sukai?’ Pasti serempak bakal jawab : pelajaran KOSONG… Haha, itu menyenangkan. Tapi kalau ditanya, ‘Mapel apa yang tidak kamu sukai??’ Banyak. Pasti deh jawabanmu. Ngaku deh…Iya kan? Iya aja deh, daripada bonyok. Hehe…


Kok bisa gitu ya? Maksudnya, kok bisa sebagian besar pelajar kayak gitu? (termasuk aku, hehe). Emm, mungkin bosen? Pusing? Nggak mudeng? Malas? Ngantuk? Ngerasa gurunya nggak bersahabat? Gurunya killer? Ahh, kebanyakan alasan, pasti jawabannya “YA” semua.

MENCINTAI

Mencintai merupakan suatu hal yang dirasakan jika kita mengagumi atau menyukai sesuatu. Saat kita tertarik, entah untuk memiliki maupun hanya sekedar untuk dikagumi. Menyukai (mencintai) suatu hal bias dari banyak sisi. Bisa dari segi keindahan,keunikan, kelangkaan, keanehan, selera individu, kecanggihan, dtt (dan teman-temannya).

PELAJARAN

Menurut para ahli geografi (ilmiah banget kan? Tapi kok ahli geografi sih?). Eh bukan dink, hehe. Pelajaran adalah sesuatu yang dipelajari. Nah, menurut Wikipedia, Belajar adalah suatu aktifitas dimana terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Entah itu di sekolah, maupun di luar sekolah.

MENCINTAI + PELAJARAN =

Kalu menurut pengertian diatas, mencintai pelajaran yaitu menyukai sesuatu yang dipelajari. Kita akan belajar mengenai pelajaran it uterus menerus, wong kita suka. Sma seperti kita mengagumi seseorang. Kita pasti berusaha untuk dekat dengan dia dan mengerti karakter maupun kebiasaannya. Ya kan??
Mencintai sesuatu yang kita sukai merupakan hal yang biasa. Hal yang luar biasa adalah saat kita mencintai sesuatu yang tidak kita cintai. Nah lho, gimana caranya?

Kalau kamu punya tujuan atau target, apa yang akan kamu lakukan? Usaha, bukan? Begitu pula dengan ini. Kamu harus berusaha lebih dekat dengan plajaran yang tidak kamu sukai itu.

LEBIH DEKAT

Seperti tersebut diatas, kamu harus mencoba lebih dekat dengan mapel itu. Caranya, kamu bias coba tips di bawah ini :

Perhatikan

Saat gurumu menerangkan, walaupun kamu benci mapel itu, kamu harus ttep memperhatikan. Ya minimal dengerin tiap kata dari gurumu. Meskipun cuma masuk kuping kanan, lalu keluar kuping kiri. it’s no problem, cuz’ pasti tetep ada yang nyantel kok, yah…sekata dua kata kan lumayan juga, hehe.

Tulis

Ini lebih tinggi levelnya daripada Cuma ngedengerin. Soalnya, kalu ditulis ka nada bekasnya. Tulis yang menurutmu penting-penting aja. Sesebel apapun kamu ke mapel itu, nggak akan menbuat mapel itu hengkang dari jadwal ujianmu kan? Jadi, kalau kamu nulis, kan ada yang kamu pelajari (walaupun kamu pasti sebel ngebacanya).

Anggap mudah

Sesulit apapun mapelnya (sulit ngehafalin, rumusnya, de el el) anggap aja mudah, tapi jangan meremehkan. Kamu harus yakin kalau kamu bisa!

Berlatih

Selanjutnya, setelah kamu meyakinkan diri kalau kamu bisa, relisasikan dalam latihan. Coba deh, kerjakan soal-soalnya.Tapi kalau pas nemuin soal yang kamu nggak bisa, jangan langsung nyerah, coba terus. Kamu bisa Tanya ke teman-temanmu. Itu akan membantumu dalam misi lebih dekat dengan mapel itu.kalaupun sebenarnya kamu nggak mau, sekali-kali paksa hatimu untuk melakukannya. Lama-lama pasti terbiasa.

Kenali alasan

Kenali masalah mengapa kamu tidak menyukai mapel itu.cari alasan atu penyebab sebanyak-banyaknya.

Gembira

Pikiranmu akan lebih fresh ketika kamu gembira. Terserah gembira karena apa (tapi yang positive). Jangan menunjukan ketidaksukaanmu pada mapel itu saat kamu berlatih soal. Karena itu bisa membuat kebencianmu semakin besar (ellah, kok jadi kayak musuh?).

Positive thinking

Setiap mapel pasti ada manfaatnya, kalu nggak ada, ngapain diajarkan? Coba fikirkan manfaat mapel yang tidak kamu sukai itu. Cari sebanyak-banyaknya juga.

Jangan terlalu fokus

Kamu mencoba dekat dekat mapel yang tidak kamu sukai itu sangat bagus. Tapi, bukan berarti kamu mengabaikan mapel yang “dunia gue banget” buat kamu. Kamu tetep harus meluangkan waktu untuk hal-hal yang kamu sukai.

Terus menerus dan Teratur

Jangan Cuma satu dua kali mencoba. Tapi banyak kali, alias terus menerus. Misalnya luangkan waktu 10 menit saja. Tapi teratur, setiap hari diplotkan 10 menit itu untuk mapel yang tidak kamu sukai. Lama-lama kamu akan merasakan arti mencintai pelajaran.

KEBUTUHAN

Mencintai pelajaran itu kebutuhan. Lho, kok bisa? Kalau kita tidak butuhmencintai mapel, untuk apa kita bisa mengerjakan soal-soalnya? Untuk apa kita lulus materinya? Bukankah untuk memenuhi kebutuhan kita akan ilmu? Dan…nilai. Kalau tidak butuh mencintai, berarti tidak butuh ilmu dong…

KEWAJIBAN

Anak sekolah wajibnya apa? Belajar dong. Untuk apa? Berhasil. Nah, belajarnya gimana? Pasti menyenangi pelajaran. Berarti belajar itu wajib. Tapi dapat terwujudkan melalui rasa suka dan senang terhadap pelajaran. That’s meaning : “cinta pelajaran adalah WAJIB”

HAK Setiap orang punya hak untuk mencintai pelajaran. Eitz, “hak” disini bukan kancing hak dir ok atau celana, apalagi hak di sepatu high hills. NO NO NO. hak disini merupakan sesuatu yang emang dimiliki setiap individu. Nggak ada yang bisa ngelarang, kecuali hal-hal negative yang emang harus diluruskan. Aduuhhh…kok jadi PKn sih? Ada hak dan kewajiban segala. Nggak papa deh, daripada banyak rumus kayak fisika. Hehehe…

Ok. Kelihatannya ribet bin rumit ya? Tapi sebenarnya nggak kok. Coba aja deh! Kalau kalian melakukannya dengan senang hati dan ikhlas, insyaAllah, akan terasa ringan dan mudah. Jangan pikirkan ribetnya, tapi manfaat kita lebih dekat dengan maple yang..uhh kita sebel itu.


Nah, sobat-sobat, boleh kok nggak suka sama pelajaran atau hal-hal tertentu, tapi jangan sampai menggunakannya sebagai alas an nggak mau belajar alias malas. itu adalah alas an yang super duper konyol. Tiap individu, pelajar pada khususnya, pasti butuh sesuatu untuk menambah wawasan, dan tentunya mengisi space otak yang mungkin masih kosong blong.

Tapi, masa iya, kita mau cari wawasan yang udah pernah kita temui di mapel-mapel pilihan kita aja? Ntar otak kita yang kapasitasnya gede, isinya Cuma itu-ituuu aja. STATIS. Nggak ada inovasi. Percuma dong, anak yang cerdas atau pinter, kalau gitu-gitu aja? Ya nggak bakal maju. Malah ntar jadi orang kuper atau gaptek (sekali lagi : walaupun pinter).

Hmm, nggak mau kan dibilang kuper? Apalagi gaptek. Yang paling penting, nggak mau kan kalau otak kita nggak maju-maju, nggak ada inovasi yang bermutu, nggak kerja dan akhirnya mati? Nggak mau juga kan, kalau salah satu anugerah Tuhan diambil fungsinya gitu aja, gara-gara nggak dimanfaatin untuk mengenal kehidupan yang lebih luas? Jangan sampe dehh…

Intinya, jangan hanya gara-gara rasa tidak suka kita terhadap sesuatu, dalam hal ini pelajaran, otak yang dulu udah diisi sejak kita masih keciiil banget, yang bisanya cuma oe..oe..sampai detik ini, saat kalian lagi baca artikel ini, langsung hilang gitu aja dalam sekejap. Lawan, perangi, rasa sebel itu dan ubahlah jadi rasa suka. Minimal seperti kataku di atas : LEBIH DEKAT. Lebih dekat walaupun hanya seper sekian juta pikometer (pendek amat??).

Pada dasarnya semua pelajaran menyenangkan kok. Hanya bagaimana cara kita menyikapinya, menerimanya, dan menerapkannya? Karena faktanya, setiap individu punya karakter dan kebiasaan sendiri. Jadi, cara yang mereka gunakan juga berbeda satu sama lain. Ada yang ogah-ogahan, ada yang serius memperhatikan, ada yang ngantuk, ada yang jeger. Ada yang sebel, benci setengah mati (ya ellah, berlebihan banget nggak sih? Jadi musuh bebuyutan aja sekalian..). ada juga yang suka and cintanya minta ampyuun (segitunya…). Nggak Cuma pelajarannya yang menyenangkan, tapi menyukai pelajaran jauh lebih menyenangkan.

Nah, mulai saat ini, yuk kita ubah pola piker kita yang dulu “pilih-pilih” maple,menjadi “like all of mapel”, hehe. Kalau kita sukai maple yang tidak kita sukai, hasil minimalnya adalah kita jadi mau baca atau menulis. Kalau udah gitu kan tinggal dikembangkan aja, lama-lama pasti jadi kebiasaan bahkan bisa jadi kesukaan. Dan akhirnya sukses deh memerangi ras sebel itu. The last, tinggal bertempur dengan ujian-ujian yang udah nunggu untuk kita taklukan.

Ok, aku kasih kesimpulan yang lebih simpul lagi : “LAKUKAN HAL YANG KAMU BENCI, DAN KEMBANGKAN HAL KAMU CINTAI” dan jangan pernah katakan “AKU BENCI” lagi. Dengan catatan : hal yang kamu benci itu sebenernya adalah hal positif yang nggak kamu suka. Good luck! See you…
Lebih baru Lebih lama