Smartphone untuk siswa, maksudnya gimana ya?... Yuk budayakan membaca dengan mengalir agar tahu apa isinya.
Siapa sih jaman sekarang yang tak mengenal smartphone? Mulai dari anak kecil hingga kakek nenek, mulai dari orang-orang dengan ekonomi menengah kebawah sampai kalangan elite semua sudah menggunakannya. Bagaimana tidak? Dengan segala kelebihan dan kecanggihannya semua orang dapat mengakses informasi dimana pun dan kapan pun mereka berada. Semua ke kepoan bisa dijawab oleh Google yang disebut-sebut sebagai mesin pencari terbesar dan terbaik saat ini. Dan masih banyak lagi manfaat dari smartphone terlepas dari fungsi utamanya sebagai alat komunikasi.
Manfaatnya juga sudah merambah dunia pendidikan. Ada pro dan kontra mengenai boleh tidaknya siswa membawa HP ke sekolah. Kenapa boleh? Karena pembelajaran saat ini mengharuskan siswa untuk mengakses informasi sebagai tambahan pengetahuan selain materi dari guru dan buku. Siswa juga dituntut untuk memiliki wawasan luas dan aktif selama proses pembelajaran berlangsung. Tidak semua siswa memiliki laptop, dan tidak semua sekolah menyediakan fasilitas perangkat komputer yang memadai. Untuk itu HP sangatlah bermanfaat jika digunakan sebagai alat pencari informasi yang berhubungan dengan materi di sekolah. Kenapa ada pihak yang kurang setuju? Yapp.. betul sekali pemanfaatan yang berlebihan dan tidak terbatasnya akses informasi dapat memberikan efek negatif bagi penggunanya terutama anak-anak.
Siswa menjadi kurang fokus selama proses pembelajaran berlangsung karena ada yang diam-diam menggunakan HPnya entah itu bermain game, chatting, ataupun sekedar selfie dan update di sosial media. Selain itu HP juga bisa membuat siswa menjadi pribadi yang penyendiri dan sulit bergaul dengan teman-temannya karena terlalu sibuk dengan smartphone yang dia pegang akibatnya interaksi antar sesama teman menjadi berkurang.
Jika ada larangan siswa membawa HP ke sekolah, siswa akan kesulitan menghubungi orang tua saat pulang sekolah terutama bagi siswa yang diantar jemput. Kemungkinan buruk ini bahkan lebih dominan daripada manfaat positifnya, karena guru ataupun orang tua tidak bisa mengontrol secara langsung apakah HP sudah digunakan sesuai dengan fungsi sebenarnya selama di sekolah. Ada pula kasus dimana guru atau orang tua masuk dalam kategori gaptek, sehingga semakin sulit untuk mencapai tujuan dari diperbolehkannya siswa membawa dan menggunakan smartphone selama di sekolah.
Fakta yang pernah penulis alami adalah ketika mengajar di sekolah dasar dengan pembelajaran berbasis K13. Buku siswa sebagai buku inti dari pembelajaran tidak menyediakan informasi dan materi secara lengkap, isi dari buku siswa itu sendiri meliputi perintah dari setiap project atau tugas untuk siswa. Siswa diminta untuk mencari sendiri informasi setelah itu mempresentasikan hasil kerja dan temuannya.
Sekolah memang menyediakan banyak buku namun itu saja belum cukup, sedangkan metode ceramah sudah tidak lagi efektif jika diterapkan. Salah satu solusinya adalah browsing informasi menggunakan smartphone. Setidaknya dalam setiap kelompok ada satu siswa yang membawa HP itu sudah sangat membantu proses belajar siswa. Nahh yang terpenting adalah guru meminta siswa untuk menyimpan Hpnya di tempat yang sudah disediakan apabila HP tersebut masih belum diperlukan untuk pembelajaran. Strategi ini cukup efektif untuk menekan dampak negatif dari penggunaan smartphone selama di sekolah. Semoga bermanfaat.