BALADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR

BALADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR - Mahasiswa adalah pelajar yang berada dijenjang pendidikan tinggi atau lebih sering disebut “anak kuliahan”. Yah..mungkin sebagian orang mengira menjadi mahasiswa adalah hal yang menyenangkan karena bisa menghamburkan uang orang tua dan bebas aturan terutama untuk mereka yang kuliah di luar kota. Betul sekali, persepsi tersebut tidak salah namun itu hanya berlaku untuk sebagian mahasiswa yang belum berstatus mahasiswa tingkat akhir.

Kenapa mahasiswa tingkat akhir? Karena jika ada mahasiswa tingkat akhir maka akan selalu ada karya pusaka yang cukup horor jika dibicarakan yaitu “skripsi”. Alasan tersebut yang membuat mahasiswa tingkat akhir banyak yang meninggalkan kebiasaan hip hip hura hura tak berguna selama masa kuliah haha, aneh kan? Iya aneh yang malas mendadak rajin, yang rajin mendadak suka ngopi di warung sambil bawa laptop dan buku referensi, yang jarang ke kampus mendadak pagi-pagi sudah standby di depan ruang dosen untuk bimbingan, yang anak mama mendadak jarang pulang, yang boros suka belanja suka kulineran mendadak hemat karena harus nyisihin uang saku demi print out revisian. Dan nama keren mereka pun berubah menjadi pejuang toga.

Stop! Jangan terharu dulu, ada lagi rahasia umum sang pejuang toga. Apa sih? Yeahh..perang dingin lawan dosen pembimbing, ujian mental yang cukup nguji kesabaran. Disini entah dosennya yang memang  sibuk, atau mahasiswanya yang malas. Menurut pengalaman penulis yang dulunya juga pernah mengalami era akhir masa kuliah, skripsi memiliki beban 6 SKS (Satuan Kredit Semester) sehingga cukup mempengaruhi IPK akhir nantinya. Ada beberapa tipikal dosen yang memang sulit dan bahkan sangat sulit untuk ditemui. Bahkan ada yang selama satu minggu lebih tidak berkenan menerima bimbingan dari mahasiswanya dengan berbagai alasan. Ada dosen yang sedang sibuk menempuh studi S3 di luar kota sehingga beliau hanya berada di kampus sekali dalam satu minggu atau sekali dalam dua minggu. Selain itu ada juga dosen yang memang sudah lanjut usia atau sakit sehingga harus berobat dan tidak bisa menerima bimbingan. Dan yang paling miris adanya dosen yang suka lupa jika ada janji bimbingan dengan mahasiswanya, dan itulah yang sering penulis alami hahaa. Terkadang itu yang membuat pejuang toga terlambat lulus.

Eiiits..!! bukan hanya itu faktor penentu kelulusan sang pejuang toga. Ada juga loh dosen yang super baik dan perhatian dengan mahasiswanya, termasuk dosen pembimbing penulis dulu haha. Beliau dengan senang hati meluangkan waktu untuk bimbingan dengan harapan mahasiswanya segera di wisuda. Diikuti dengan wejangan yang memotivasi dan sangat inspiratif. Beruntunglah para pejuang toga jika mendapat dosen pembimbing yang sedemikian rupa.

Dan..faktor penentu utama kelulusan adalah si pejuang toga itu sendiri. Memerangi kemalasan dan berusaha untuk mengelola waktu dengan sebaik mungkin, jalin komunikasi dengan dosen pembimbing, perbanyak referensi, jangan malu untuk bertanya, serta meningkatkan rasa tanggung jawab.

Beban ngga sih? Ya jelas beban dong. Saat pulang kampung ditanya oleh sanak saudara, ditanya oleh tetangga, dan parahnya lagi jika ditanya oleh calon mertua. Nak.. sudah sampai mana skripsinya? Kapan sidang? Kapan wisuda? Oh My Godness!!!! bingung kan mau jawab gimana, solusinya adalah pura-pura pingsan aja gaes!! Hahaha just kidd. Apalagi jika harus molor beberapa semester, kasihan orang tua karena bayar SPP itu mahal ditambah biaya hidup yang luar biasa bikin pusing. Ingat, cari uang itu susah. Orang tua banting tulang kerja untuk anak-anaknya, nah si anak di kosan cuma makan, tidur, malas kuliah, malas bimbingan, ehh malemnya ngopi nongkrong sampai pagi. Menikmati masa kuliah sah sah saja kok, yang penting tanggung jawab studi sebagai mahasiswa jangan sampai lolos.

Jangan takut untuk melanjutkan pendidikan, dibalik gemerlap dunia anak kuliahan tersimpan pelajaran hidup yang akan menuntun kita kepada jati diri kita yang sebenarnya. Bersyukurlah jika sudah pernah merasakan menjadi mahasiswa, dan berusahalah jika masih proses untuk menuju kesana. Selamat berjuang para pejuang toga….!!
Lebih baru Lebih lama